Minggu, 26 Desember 2010

Natal...


Natal....

Natal tahun 2010 memberi kenangan tersendiri bagiku...Aku dirundung masalah terkait pekerjaanku... Apakah aku benar-benar bersalah dalam masalah ini aku tak tahu pasti... Tuhan yang tahu apakah aku salah dalam melaksanakan pekerjaanku.. Aku mohon ampun ya Tuhan bila aku salah...tetapi bila pekerjaanku membuat orang lain terselamatkan dari kemungkinan orang itu akan dirundung masalah..aku pikir hal terbaik telah aku lakukan.. Kritikku hanya untuk membuat orng lain kembali ke jalan yang benar.. Kritikku hanya agar orang lain tidak terjerumus ke dalam hal yang salah... Akhirnya kuucapkan...SELAMAT MERAYAKAN NATAL, 25 DESEMBER 2010..Kiranya kedatangan Kristus membawa damai dan bahagia bagi kita semua...Amin....

Minggu, 14 November 2010

Babak baru...

Foto saat menuju gereja Katedral Kristus Radja-Kupang........ Hmm...........



Jumat, 17 September 2010 merupakan babak baru kehidupanku. Pasalnya, sekitar pukul 10.00 wita aku diberkati di Gereja Paroki Katedral Kristus Radja Kupang menjadi pasangan suami istri bersama cintaku, Maria Magdalena Luangkali. Sejak saat itu aku berubah status dari seorang bujangan menjadi seorang suami.
Perjalanan hidup memang kadang terasa aneh, penuh dengan lika-liku. Mungkin itu yang dinamakan takdir Tuhan. Setelah sekian lama berkelana mencari cinta, akhirnya akupun bertemu dan kemudian hidup bersama Sayang Luangkali, anak ke-4 dari pasangan Julianus Luangkali dan Rosina Boy Udju Luangkali. Begitulah yang terjadi... Ya...Semoga Tuhan menolong saya dan istri saya...biarlah kami hidup rukun dan damai dalam cinta kasih Yesus sang juru selamat..

Senin, 27 September 2010

foto sj...


Aq cuma mau psang photoq aja.. Ga mau bnyk koment ah... Photo nikah sih... Bagus ga...? Ehm...jgn diolok2 ya... hahaha....

Sabtu, 28 Agustus 2010

Cerita facebook...


Foto orang Ratesuba...

Suatu sore ketika aku sedang bermain facebook tiba-tiba ada pesan masuk ke alamat facebookku.. Pesan itu datang dari adik sepupuku bernama Dedy. Menurut Dedy saat itu ia sedang on line (OL) langsung dari Ratesuba tepat di depan rumah kami. Yang benar saja? Aku tak percaya.. Ku coba meminta ketegasannya dan ia membenarkan kalau saat itu ia berada di Ratesuba, di Desa Kebirangga Tengah, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende.
Aku senang mendengar pengakuan itu. Ratesubaku ternyata makin maju. Bukan cuma bisa punya listrik PLN, tower telkomsel tetapi juga sudah ada jaringan internet. Kalau ratesubaku makin maju, aku makin mudah berkomunikasi dengan orang-orang tercinta di kampungku. Bukan cuma bisa telepon tetapi sudah bisa melihat foto-foto mereka melalui jaringan internet, baik melalui email, facebook atau lainnya.
Aku berterima kasih pada Tuhan atas semua itu. Ketika aku kecil, Ratesubaku benar-benar sebuah kampung yang terisolir meskipun pasar Maukaro cuma berjarak empat kilometer dari rumah kami. Tapi sekarang, arus transportasi kendaraan makin lancar, pasar Maukaro main ramai, pelayanan pemerintahan makin lancar karena kantor kecamatan Maukaro cuma berjarak dua kilometer, listrik PLN ada, parabola televisi hingga jaringan internet. Hanya saja ruas jalan trans Utara Flores sebagai jalan propinsi yang melintas di wilayah Ratesuba masih sedikit memprihatinkan.

Jumat, 02 April 2010

Jambu..


MAXI MARHO---Foto daun jambu mete....


Warga Ratesuba-Desa Kebirangga Tengah, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende umumnya adalah masyarakat petani. Warga menggantungkan hidup pada usaha tani ladang, usaha ternak kecil-kecilan dan juga perkebunan. Dalam usaha perkebunan, produksi perkebunan di Ratesuba banyak macamnya, baik kopi, coklat dan lain-lain termasuk jambu mete..
Dalam usaha perkebunan jambu mete, petani di Ratesuba biasa menanam jamu mete pada satu areal lahan dengan luas sekitar setengah hektar sampai dengan dua hektar. Hampir semua warga petani memiliki perkebunan jambu mete. Tetapi bagaimana perkembangan usaha jambu ini? Apakah sudah cukup baik dan memberi penghasilan yang memuaskan?
Pemerintah Kabupaten Ende melalui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertaniannya sebaiknya memberi perhatian lebih terhadap para petani. Terutama para petugas PPL (penyuluh pertaniaan lapangan)..... Semoga petani di Ratesuba menjadi lebih baik dnegan usaha jambu metenya....hahaha....

Rabu, 31 Maret 2010

Kekasih...


Kekasih....

aku teringat..
waktu pertama berjumpa.. waktu menatap wajahmu... matamu... senyummu... waktu itu... engkau tersenyum balas... wajahmu memerah... akupun sama... Suaraku serak saat bertanya... dan engkau malah tersenyum mendengarnya... lama kemudian... akupun makin brani.. dan kuungkap apa yang kurasakan... hmmmm... pertama bertemu.... tak mau terlambat... utarakan tanpa menunda... tapi aku senang... engkau mengerti... engkau memahami aku... itu cerita awal... saat ku bertemu kamu.. di sore itu... kekasihku... kekasih manisku... pujaan hatiku... bawa kebagiaan bagiku... adalah selalu didekatku... kekasih.... by :maxi marho

Sabtu, 27 Maret 2010

Anakku, Pastorku....

Facebook...catatan Basae Enong.....

ANAKKU, PASTORKU
Catatan Samuel D' Candra

Anakku tercinta…,
kau tetap menjadi anakku, namun bukan milikku.
Kau tetap darah dagingku, namun bukan kepunyaanku.
Kau tetap buah cinta perkawinan kami yang terindah, namun bukan untukku semata.

Mulai sekarang,
Dalam iman aku memandangmu, Utusan Tuhan-ku.
Dengan penuh harap, aku pasrahkan hidupku padamu, Gembala-ku.
Dan sepenuh kasih, aku menyapamu, Pastor-ku.

Tiada yang aku minta, selain berkat;
Tiada yang ingin aku dapatkan selain berkat.
Saat aku sakit nanti, kau takan selalu hadir, walau aku ingin anakku hadir.
Saat aku dalam kesendirian, kau tak punya waktu temani aku, biar aku amat rindu.
Saat aku di uzur usia, aku tak menaruh harapan lebih untuk kau datang, kendati aku berharap.

Sekalipun di batas kesanggupanku untuk terus hidup di bumi ini
saat tarikan dan hembusan nafas terakhir hidupku,
saat mata tak kuat lagi membuka dan tubuh terbujur kaku dalam kedinginan panjang,
aku telah siap untuk tidak mengeluh dan meminta kepada Tuhan-ku, pun kepadamu,
bila benar kau tak sempat hadir memberi berkat terakhir untukku,
sekalipun sukacita besar bagiku seandainya kau datang.
Sungguh, pada saatnya tiba, akan terasa begitu indah, damai dan bahagianya,
bila aku menutup mata diiring berkat dan olesan minyak kudus
dari tangan kudus putera kesayanganku.

Saat ini setiap lidah di surga dan di bumi berkata kepadamu :
“Bergahagialah rahim yang telah mengandung engkau” dan
“Bergembiralah dia yang dari benihnya, engkau dibentuk”,
Jikalau berkenan, aku memohon, anakku :
“Jangan biarkan rahim ini menjadi malu dan benih ini tak mampu tegakkan wajah,
di hadapan wajah-wajah surga dan bumi”.

Kamu adalah pilihan Allah dan kecintaan Gereja…
Dan kisah orang-orang pilihan sejati, adalah kisah KASIH di jalan salib,
Peristiwa orang-orang kepunyaan Allah, adalah peristiwa KASIH di jalan derita.
Kepunyaan tak ternilai orang-orang terpanggil adalah Tuhan dan Umat-Nya.

Kumohon dari kerinduan jiwaku,
Biarlah Hukummu adalah KASIH.
Kesukaanmu adalah Sabda Suci Allah.
Kesenanganmu adalah melakukan Kehendak Allah.
Dan keutamaanmu adalah keselamatan jiwa-jiwa.
Kebahagiaanmu adalah menjadi kepunyaan Allah.
Kehormatanmu adalah kematian oleh karena KASIH.

Untuk kau anakku, cinta dan harapanku :
Jangan menjual kemiskinan hidupmu, demi kemewahan yang tak seharusnya;
dan mengeksploitasi kesederhanaanmu, demi sanjungan yang tak semestinya.
Tak boleh menggadaikan kemurnianmu, demi kenikmatan yang tak wajar;
dan melelang kesucianmu demi kesenangan yang tak senonoh.
Jangan mengendorkan kesetiaanmu, demi kebebasan yang tak patut,
dan mengobok-obok ketaatan demi kemerdekaan tak beratur.

Gembala kesayanganku…, sekarang pergilah…!
Perjuangan baru dimulai, namun Jangan Takut…!
Setiap hari dan di setiap waktu,
aku tetap bersamamu, sekalipun kita tak berada bersama.
Kebahagiaanmu di puncak Tabor, adalah kebahagiaanku,
Deritamu di ketinggian Kalvari, adalah deritaku pula.
Akupun siap berkata “Ámin”, bila saatnya sebilah pedang menembus jiwaku.
Sekalipun jiwamu ingin meminta “Bapa, biarlah piala ini berlalu”,
Namun aku siap untuk berkata dalam langkah laku hidupku,
“Jadilah padaku, menurut kehendak-Mu !”

Putera kebanggaan-ku….
Jadilah anak kesayangan Allah dan kebanggaan kaum beriman.
TEGUH dalam Iman, KOKOH dalam Pengharapan, dan SETIA dalam mengasihi.
Aku mencintaimu dan akan terus mencintaimu, sampai ke batas hidupku
Kuiring juangmu dengan doa-doaku,
sampai jiwaku pergi ke langit tinggi, tinggalkan raga insaniku di bumi.

Janganlah membuat menjadi sia-sia segala kasih karunia Allah ada padamu.
Kuduskan dirimu bagi-Nya dan sucikan jiwamu sebagai silih atas dunia ini.

Anakku…, Pastorku…., Gembalaku…
Aku percaya padamu,
Aku berharap padamu,
Aku amat mengasihimu.

posting dari seorang member OINOS (Anggur Baru)

Rabu, 17 Maret 2010

Minggu, 31 Januari 2010

Ratesuba saat ini....

Ratesuba merupakan sebuah perkampungan yang cukup besar. Jumlah penduduknya pun cukup banyak hampir 200 kepala keluarga (KK) sehingga Ratesuba terbagi menjadi dua wilayah dusun yakni Ratesuba I dan Ratesuba II yang merupakan bagian dari wilayah Desa Kebirangga Tengah, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende-Flores.
Umumnya warga Ratesuba bekerja sebagai petani ladang dibarengi usaha perkebunan sekaligus sebagai peternak. Usaha perkebunan yang digeluti bermacam-macam, ada yang perkebunan kopi, jambu mete, coklat, kelapa dan lainnya dan tidak menekuni satu usaha perkebunan semata. Usaha perkebunan ini disesuaikan dengan peluang pasar dan perkembangan harga komoditi pertanian/perkebunan di pasaran.Jika suatu komoditi pertanian harganya jatuh pasti petani di Ratesuba akan berpikir untuk brpindah pada usaha perkebunan lainnya.
Sementara usaha tani ladang seperti menanam jagung dan padi pada musim hujan tiba merupakan usaha pertanian utama. Selain menanam padi dan jagung, biasanya petani menanam singkong/ubi kayu, ubi jalar, lombok, tomat, pepeya, pisang dan juga yang lain. Dalam suatu areal perkebunan padi dan jagung akan terdapat pula tanaman pepaya, lombok, tomat, kacang-kacangan dan sebagainya.
Dalam bidang peternakan, petani di Ratesuba juga memelihara ternak sapi dengan jenis sapi bali, ada juga kuda, kerbau, kambing. Sementara di belakang rumah biasanya petani d Ratesuba memelihara ternak babi lokal dan kadang-kadang memelihara babi berbulu putih dan besar yang oleh petani disebut babi banpres atau babi Belanda. Meski Pulau Flores disebut daerah dengan kemungkinan adanya penyakit Rabies namun warga ratesuba masih berani memelihara anjing di rumah-rumah mereka sebagaimana warga di desa-desa lain di wilyah Pulau Flores.
Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dengan pasar Maukaro, sebuah pasar mingguan yang jaraknya cuma sekitar empat kilometer, maka petani Ratesuba tidak terlalu sulit memasarkan hasil komoditi pertanian, perkebunan dan peternakan mereka. Cuma masalahnya, jumlah pembeli komoditi pertanian dan peternakan di wilayah ini juga kurang sehingga harga komoditi pertanian dan peternakan warga menjadi murah. Penjual banyak tetapi pembeli yang datang ke pasar mingguan tersebut juga sedikit.
Petani kesulitan memasarkan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan mereka karena petani sendiri sulit menjangkau pusat kota kabupaten Ende. Meskipun setiap hari ada bus kayu (truk yang dimodifikasi seperti bus) beroperasi ke Ratesuba dan sekitarnya namun kondisi jalan yang banyak rusak dan berlubang-lubang menjadi masalah tersendiri. Hanya saja beruntungnya, Ratesuba sudah terlayani listrik PT PLN meskipun cuma nyala pada malam hari. Sehingga, pada malam hari warga yang memiliki parabola bisa menonton televisi, mendengar tep, radio dan lainnya.
Untuk pelayanan pemerintahan di tingkat kecamatan, warga Ratesuba tidak kesulitan menjangkaunya. Meski Kecamatan Maukaro memiliki ibukota di Maukaro namun kantor kecamatan berada di kampung Ndetumatu yang terletak antara Ratesuba dan Maukaro dengan jarak skitar dua kilometer dari Maukaro. Kantor kecamatan Maukaro ini terletak di Jalan Trans Utara Flores, cuma kondisi jalannya masih berlubang-lubang.
Selain itu, Ratesuba memiliki satu sekolah dasar yang diberi nama SD Inpres Ratesuba dengan satu Taman kanak-Kanak (TK) yakni TK Ratesuba serta menjadi pusat paroki Gereja Katolik yang bernama Paroki St Vincensius A Paulo-Ratesuba dengan wilayah paroki terbentang dari Maukaro sampai ke kampung Boafeo yang juga merupakan bagian dari Kecamatan Maukaro.
Sampai disini dulu ya...cerita tentang Ratesuba.... Lain kali baru disambung lagi...

Sabtu, 16 Januari 2010

ratesuba

mengenal aku

Sebenarnya namaku adalah Maximilianus Marho. Ratesuba adalah nama kampungku di Desa Kebirangga Tengah, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende-Flores. Mau mengenal aku lebih jauh....?

Puisi tentang Ratesuba

RATESUBA


Engkau baik...
Setiap pagi engkau membangunkanku...
Siang hari engkau menghiburku..
Sore hari engkau tersenyum dan menyapa aku...
Dan malam hari engkau tak meninggalkan aku...
Engkau memperhatikan aku...
Memberiku hidup...
Tetapi engkau kadang marah bila aku salah..
Membentak aku jika keterlaluan..
Bahkan memukul aku...
Hanya karena ingin aku selalu menjadi anak yang berbudi..
Kini aku telah jauh darimu..
Meski separuh hidupku telah bersamamu...
Kini aku ingat engkau....
Ratesubaku....


By : Maxi Marho

Minggu, 10 Januari 2010


Maximilianus Marho
Ratesuba-Ende

Sabtu, 09 Januari 2010

Inilah aku....

Aku dilahirkan di Ratesuba, Desa Kebirangga Tengah, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende-Flores sebagai anak ke-4 dari pasangan orang tua, Dominikus Maa dan Kristina Djelo Mbembo. Maaf, karena aku tidak menyebutkan tanggal lahirku....
Ketika masih kecil aku mempunyai cita-cita ingin menjadi pastor Katolik. Cita-citaku terbawa sampai aku tamat sekolah menengah pertama (SMP). Tapi sayangnya saat mengikuti testing masuk seminari menengah Todabelu-Mataloko di Kabupaten Ngada aku dinyatakan tidak lulus. Saat itu semangatku masuk seminari hilang dan aku mendaftar ke SMA Negeri I Ende.
Tamat dari SMA Negeri I Ende aku kemudian melanjutkan pendidikan ke Fakultas Peternakan Undana-Kupang. Saat ini aku bekerja sebagai wartawan Harian Pos Kupang, sebuah surat kabar terkemuka di Propinsi NTT... Cita-citaku, pendidikanku dan pekerjaanku berjalan tak searah... Mengapa demikian ya...? Padahal hobiku saat ini menonton acara-acara lucu di televisi...
Sekian dulu ya...tentang aku....? Inilah sedikit tentang aku....

mengenal aku

Sebenarnya namaku adalah Maximilianus Marho. Ratesuba adalah nama kampungku di Desa Kebirangga Tengah, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende-Flores. Mau mengenal aku lebih jauh....?