Rabu, 31 Maret 2010

Kekasih...


Kekasih....

aku teringat..
waktu pertama berjumpa.. waktu menatap wajahmu... matamu... senyummu... waktu itu... engkau tersenyum balas... wajahmu memerah... akupun sama... Suaraku serak saat bertanya... dan engkau malah tersenyum mendengarnya... lama kemudian... akupun makin brani.. dan kuungkap apa yang kurasakan... hmmmm... pertama bertemu.... tak mau terlambat... utarakan tanpa menunda... tapi aku senang... engkau mengerti... engkau memahami aku... itu cerita awal... saat ku bertemu kamu.. di sore itu... kekasihku... kekasih manisku... pujaan hatiku... bawa kebagiaan bagiku... adalah selalu didekatku... kekasih.... by :maxi marho

Sabtu, 27 Maret 2010

Anakku, Pastorku....

Facebook...catatan Basae Enong.....

ANAKKU, PASTORKU
Catatan Samuel D' Candra

Anakku tercinta…,
kau tetap menjadi anakku, namun bukan milikku.
Kau tetap darah dagingku, namun bukan kepunyaanku.
Kau tetap buah cinta perkawinan kami yang terindah, namun bukan untukku semata.

Mulai sekarang,
Dalam iman aku memandangmu, Utusan Tuhan-ku.
Dengan penuh harap, aku pasrahkan hidupku padamu, Gembala-ku.
Dan sepenuh kasih, aku menyapamu, Pastor-ku.

Tiada yang aku minta, selain berkat;
Tiada yang ingin aku dapatkan selain berkat.
Saat aku sakit nanti, kau takan selalu hadir, walau aku ingin anakku hadir.
Saat aku dalam kesendirian, kau tak punya waktu temani aku, biar aku amat rindu.
Saat aku di uzur usia, aku tak menaruh harapan lebih untuk kau datang, kendati aku berharap.

Sekalipun di batas kesanggupanku untuk terus hidup di bumi ini
saat tarikan dan hembusan nafas terakhir hidupku,
saat mata tak kuat lagi membuka dan tubuh terbujur kaku dalam kedinginan panjang,
aku telah siap untuk tidak mengeluh dan meminta kepada Tuhan-ku, pun kepadamu,
bila benar kau tak sempat hadir memberi berkat terakhir untukku,
sekalipun sukacita besar bagiku seandainya kau datang.
Sungguh, pada saatnya tiba, akan terasa begitu indah, damai dan bahagianya,
bila aku menutup mata diiring berkat dan olesan minyak kudus
dari tangan kudus putera kesayanganku.

Saat ini setiap lidah di surga dan di bumi berkata kepadamu :
“Bergahagialah rahim yang telah mengandung engkau” dan
“Bergembiralah dia yang dari benihnya, engkau dibentuk”,
Jikalau berkenan, aku memohon, anakku :
“Jangan biarkan rahim ini menjadi malu dan benih ini tak mampu tegakkan wajah,
di hadapan wajah-wajah surga dan bumi”.

Kamu adalah pilihan Allah dan kecintaan Gereja…
Dan kisah orang-orang pilihan sejati, adalah kisah KASIH di jalan salib,
Peristiwa orang-orang kepunyaan Allah, adalah peristiwa KASIH di jalan derita.
Kepunyaan tak ternilai orang-orang terpanggil adalah Tuhan dan Umat-Nya.

Kumohon dari kerinduan jiwaku,
Biarlah Hukummu adalah KASIH.
Kesukaanmu adalah Sabda Suci Allah.
Kesenanganmu adalah melakukan Kehendak Allah.
Dan keutamaanmu adalah keselamatan jiwa-jiwa.
Kebahagiaanmu adalah menjadi kepunyaan Allah.
Kehormatanmu adalah kematian oleh karena KASIH.

Untuk kau anakku, cinta dan harapanku :
Jangan menjual kemiskinan hidupmu, demi kemewahan yang tak seharusnya;
dan mengeksploitasi kesederhanaanmu, demi sanjungan yang tak semestinya.
Tak boleh menggadaikan kemurnianmu, demi kenikmatan yang tak wajar;
dan melelang kesucianmu demi kesenangan yang tak senonoh.
Jangan mengendorkan kesetiaanmu, demi kebebasan yang tak patut,
dan mengobok-obok ketaatan demi kemerdekaan tak beratur.

Gembala kesayanganku…, sekarang pergilah…!
Perjuangan baru dimulai, namun Jangan Takut…!
Setiap hari dan di setiap waktu,
aku tetap bersamamu, sekalipun kita tak berada bersama.
Kebahagiaanmu di puncak Tabor, adalah kebahagiaanku,
Deritamu di ketinggian Kalvari, adalah deritaku pula.
Akupun siap berkata “Ámin”, bila saatnya sebilah pedang menembus jiwaku.
Sekalipun jiwamu ingin meminta “Bapa, biarlah piala ini berlalu”,
Namun aku siap untuk berkata dalam langkah laku hidupku,
“Jadilah padaku, menurut kehendak-Mu !”

Putera kebanggaan-ku….
Jadilah anak kesayangan Allah dan kebanggaan kaum beriman.
TEGUH dalam Iman, KOKOH dalam Pengharapan, dan SETIA dalam mengasihi.
Aku mencintaimu dan akan terus mencintaimu, sampai ke batas hidupku
Kuiring juangmu dengan doa-doaku,
sampai jiwaku pergi ke langit tinggi, tinggalkan raga insaniku di bumi.

Janganlah membuat menjadi sia-sia segala kasih karunia Allah ada padamu.
Kuduskan dirimu bagi-Nya dan sucikan jiwamu sebagai silih atas dunia ini.

Anakku…, Pastorku…., Gembalaku…
Aku percaya padamu,
Aku berharap padamu,
Aku amat mengasihimu.

posting dari seorang member OINOS (Anggur Baru)

Rabu, 17 Maret 2010